Wewenang Lini dan Staff dan FUngsional
Wewenang Lini Staff dan Fungsional
·
Wewenang
Lini (line authority)
adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas
bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya,
wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang
diturunkan ke bawahan melalui tingkatan organisasi.
·
Wewenang
Staf (staff authority)
adalah
hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk
menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia ini.
Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu
dengan menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara
atau dengan menggabungkan ketiganya
Ada 2 tipe staf :
1.
Staf pribadi , dibentuk untuk memberikan
saran,bantuan dan jasa kepada seorang manajer (individual)
2.
Staf spesialis, disebut sebagai “asisten
pribadi” /”asisten staf” untuk memberikan saran,bantuan dan melayani seluruh
lini dan unsur organisasi, disebut spesialis karena fungsinya sempit dan
membutuhkan keahlian khusus
·
Wewenang Staf Fungsional
(functional staff authority)
adalah
hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan-satuan lini
Keuntungan Wewenang Fungsional :
3.
Pekerja dapat menarik keuntungan dari para
ahli dari berbagai bidang
Kerugian Wewenang Fungsional :
4.
Kemungkinan akan munculnya masalah perilaku
organisasi yang dikaitkan dengan “melayani dua tuan”.
5.
Konsekuensinya muncul kecendrungan rival yang
berkembang antar departemen
Sumber Konflik Lini-Staf
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan berbagai konflik di antara departemen dan orang-orang lini dan staf :
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan berbagai konflik di antara departemen dan orang-orang lini dan staf :
1. Perbedaan umur dan pendidikan
2. Perbedaan tugas
3. Perbedaan sikap
4. Perbedaan posisi
POLA PENDELEGASIAN
Pola pendelegasian yang membawa hasil
memiliki ciri-ciri khusus yang harus dipahami oleh setiap orang. Ciri-ciri
khusus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.
Pendelegasian yang menghasilkan bukanlah
pendelegasian pesuruh/babu "Jalankan ini, jalankan itu, lakukan ini,
lakukan itu, dsb." Pendelegasian yang sebenarnya tidak berfokus pada
prosedur- prosedur dan cara-cara yang digunakan, tetapi terarah kepada upaya
pencapaian sasaran/target dan hasil-hasilnya. Prosedur dapat ditetapkan dalam
polis/suatu ketentuan, tetapi cara/metode harus dicari sendiri dan dikembangkan
oleh setiap pekerja.
2.
Pendelegasian yang menghasilkan adalah
pendelegasian penatalayanan, yaitu pendelegasian yang berwawasan serta
bertujuan melayani. Aspek-aspek pendelegasian ini dikemukakan di bawah ini.
a. Fokus
pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai, dalam upaya
menggapai sasaran/tujuan akhir dari organisasi.
b. Pendelegasian
dilaksanakan dengan sikap hormat yang didasarkan atas penghargaan dan kesadaran
terhadap diri sendiri sebagai sesuatu yang "berharga", serta
memerhatikan harga diri dan kehendak bebas orang lain, di mana setiap pekerja
dipandang sebagai subjek, dan bukan objek kerja.
c. Pendelegasian
yang menghasilkan melibatkan harapan-harapan yang meliputi bidang berikut.
Komentar
Posting Komentar