Kasus Delegasi Wewenang PT MAyora Indah



Kasus Delegasi Wewenang PT Mayora Indah
Bentuk organisasi PT Mayora Indah Indonesia adalah struktur organisasi proyek denagn hubungn organisasi, terutama pada orang-orang yang bekerja pada proyek yang sama. Strutur organisasi perusahaan terdiri dari beberapa kelompok dari fungsi yang berbeda dengan setiap kelompok yang menitikberatkan pada pengembangan produk tertentu atau lini produksi.
Kendali perusahaan pada Presiden Direktur sebagai pucuk pimpinan. Pelimpahan tugas kerja kepada bawahan melalui masing-masing manajer departemen, kemudian dilanjutkan pada staff serta karyawan. Dari contoh kasus PT. MAYORA INDAH Tbk tersebut pengendalian intern penjualan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Terlihat pada keterangan angka dibawah,
Tahun                         Anggaran                   Realisasi Penjualan               Profit
2007                46,796,100,000           69,666,700,000                       22,970,600,000
2006                41,390,000,000           55,905,200,000                       14,515,200,000
PT. MAYORA INDAH Tbk sendiri memiliki beberapa agen untuk mendistribusikan produk mereka. Disetiap Area PT. MAYORA INDAH, Tbk memeiliki 1 orang Manager dan 2 supervisor serta 10 orang sales team untuk mengawasi jalannya kegiatan penjualan di masing – masing areanya. Ada peningkatan jumlah agen penjual dan depot – depot kecil yang mendistribusikan produk langsung kekonsumen. Berikut data total agen PT. MAYORA INDAH diseluruh Indonesia untuk tahun 2007 / 2006 adalah :
Area 2007 2006
Sumatera : 168 132
Agen Jawa : 251 212
Agen Kalimantan : 89 78
Agen Sulawesi : 87 74
Agen Bali – NTT : 93 76
Agen TOTAL : 688 572
Anggaran pada Tahun 2007 naik sebesar 12,5% dari tahun 2006. dikarenakan adanya kenaikan biaya produksi. Realisasi penjualan pada tahun 2007 meningkat sebesar 24% dari tahun 2006 dengan jumlah agen yang juga bertambah sebanyak 291 agen diseluruh Indonesia pada tahun 2007.
Berdasarkan kenaikan jumlah agen PT. MAYORA pada tahun 2007 membuktikan strategi pemasaran perusahaan cukup baik. Pada angka diatas PT. MAYORA INDAH, Tbk pada tahun 2007 mendapatkan profit sebesar 22 Milyar atau meningkat sebesar 60% dari tahun 2006. Bagian penjualan PT. MAYORA INDAH, Tbk telah menjalankan fungsinya dengan baik, hal ini juga bisa dipastikan karena adanya audit operasional. Karyawan perusahaan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugasnya tanpa ada penyelewengan. Dengan membandingkan antara yang tertuang dalam anggaran dengan realisasi penjualan, maka dapat diketahui apakah perusahaan akan berhasil dalam usahanya, untuk mengetahui kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan untuk segera diambil tindakan dan penyelesaiannya. Dapat diketahui seberapa besar kemampuan perusahaan untuk menjual produk perusahaan, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman, tujuan, proyeksi bagi pihak manajemen dalam melaksanakan kegiatan penjualan produk perusahaan. Efektivitas operasi merupakan kegiatan pokok yang penting didalam suatu perusahaan, karena dari kegiatan itu sasarannya adalah penghematan (waktu, tenaga, dan biaya) dan pencapaian tujuan perusahaan. Efektivitas memang berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidaklah selalu sering berjalan. Dalam suatu organisasi yang menerapkan pencapaian tingkat efisiensi yang tinggi, mungkin akan terhambat dalam pencapaian efektivitas atau sebaliknya. Jadi efisiensi dapat menjadi pelengkap tetapi juga dapat bertentangan dengan efektivitas. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk mengendalikan tingkat efektivitas dalam pelaksanaannya. Untuk mengetahui hal tersebut diperlukan adanya suatu audit operasional atas suatu kegiatan guna mengetahui tercapai atau tidaknya efektivitas yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya. Peranan audit operasional atas fungsi penjualan dalam hubungannya untuk mencapai efektivitas perusahaan meliputi seluruh aspek dan kegiatan yang bersangkutan dengan penjualan. Dalam melakukan penilaian kegiatan penjualan, auditor harus berpegang pada prinsip bahwa prosedur yang ditetapkan dalam audit telah mengandung pokok-pokok pengendalian yang cukup, sehingga dapat mengurangi resiko ketidakefisienan dan ketidakefektivan hingga pada tingkat terendah, akan tetapi auditor harus menyadari bahwa pengendalian yang berlebihan akan mengakibatkan kegiatan menjadi kurang efisien dan kurang efektif sehingga dalam hal ini auditor harus berdiri pada posisi keduanya. Efektivitas penjualan diukur dengan cara membandingkan rencana dengan pelaksanaannya. Dengan adanya analisa dan pengujian atas aktivitas penjualan, akan didapatkan dua kemungkinan yaitu hal-hal yang dapat mendukung dan halhal yang kurang mendukung dalam mencapai efektivitas kelancaran operasi perusahaan khususnya penjualan perusahaan. Auditor dapat memberikan rekomendasi atau saran-saran bagi perusahaan untuk mempertahankan prestasi atau menanggulangi kelemahan yang ada dalam upaya mencapai efektivitas penjualan. Dari rekomendasi atau saran-saran yang diberikan oleh auditor, perusahaan akan segera dapat mengambil tindakan untuk menanggulangi kelemahan dan meningkatkan prestasinya melalui alternatif-alternatif yang direkomendasikan berdasarkan penilaian kegiatan dan analisa penjualan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Visi Misi dan Tujuan Strategi PT. Mayora Indah Tbk,

PT. Mayora Indah Tbk,

Penerapan Teknologi dan sistem informasi PT Indosat,Tbk