Perbandingan perkembangan Organisasi saat ini dan sejarah organisasi
SEJARAH
ORGANISASI
(Nancy Dixon, 1994) organisasi adalah kemampuan untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi ”(Peter Senge, 1990) “Organisasi di mana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama” (Burky dan Perry, 1998) Organissasi adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari sekelompok orang yang bertindaksecara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan bersama
• Desain Organisasi Formal dan Informal
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal seperti yang ditunjukkan bagan organisasi.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2. Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.
Ragam Bentuk Struktur Organisasi
A. Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi Garis/Lini merupakan bentuk/struktur organisasi yang memberikan wewenang dari atasan kepada bawahan dan tanggungjawab ditujukan langsung dari bawahan kepada atasan. Bentuk ini sering diterapkan pada bidang kemiliteran atau peruahaan yang berskala kecil.
Ciri-ciri Organisasi Garis/Lini
1. Adanya kesatuan Perintah
2. Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
3. Organisasi tergantung pada satu pemimpin
Kelebihan/Kebaikan
• Pengambilan keputusan cepat
• Pengendalian lebih mudah
• Solidaritas antar karyawan tinggi
Kekurangan/Kelemahan
• Pemimpin cenderung otokratis
• Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
• Membatasi kesempatan karyawan untuk berkembang
B. Organisasi garis dan staf (Harrington Emilson)
Kebijakan pimpinan sebelum dilimpahkann ke bawahan diolah terlebih dahulu dengan memperhatikan saran-saran dari staf ahli.
Contohnya di Lembaga Sekolah Terdapat Wakil Kepala Sekolah.
Ciri-ciri :
1. Umumnya digunakan untuk organisasi besar
2. Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
3. Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik
Kelebihan/Kebaikan
• Pembagian tugas jelas
• Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
• Penempatan orang pada tempat yang tepat
• Koordinasi mudah dijalankan
Kekurangan/Kelemahan
• Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
• Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
• Solidaritas antar karyawam rendah
C. Organisasi Fungsional (Winslow Taylor)
Setiap kepala unit dapat member perintah pada unit yang lainselama masih ada hubungan /sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Dalam struktur organisasi fungsional dikenal adanya garis koordinasi/konsultatif
Perkembangan Organisasi
saat ini
Terdapat
bermacam – macam definisi dari perkembangan dan perubahan organisasi menurut
para ahli. Namun sebelum membahas definisi perkembangan dan perubahan
organisasi, ada baiknya kita mengetahui arti dari perkembangan, perubahan dan
organisasi itu sendiri.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, perkembangan adalah perihal berkembang.
Selanjutnya, kata berkembang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini berarti
mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi
bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya.
Dengan demikian, kata “berkembang” tidak saja meliputi aspek yang berarti
abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang
bersifat konkret. Secara singkat, perkembangan adalah proses atau tahapan
pertumbuhan ke arah yang lebih maju.
Menurut
Neni Nurmayanti Husanah, Perubahan merupakan
sesuatu yang unik karena perubahan – perubahan yang
terjadi dalam berbagai kehidupan itu berbeda –
beda dan tidak bisa disamakan, walaupun memmiliki
beberapa persamaan dalam prosesnya. Sedangkan menurut
Brian Clegg, Perubahan merupakan suatu kekuatan
yang sangat hebat, yang dapat memotivasi. Lain lagi
dengan A.B Susanto, menurutnya Perubahan adalah
keniscayaan yang menyertai kehidupan, dapat terjadi
dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja.
Dikutip dari
Wikipedia, Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk
tujuan bersama. Sedangkan menurut para ahli terdapat beberapa pengertian
organisasi sebagai berikut:
- Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
- James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yangbekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, Perkembangan dan Perubahan
Organisasi adalah suatu proses membesar atau meluasnya sebuah organisasi ke
arah yang lebih baik.
Faktor – Faktor Penyebab Perubahan dan Perkembangan
Organisasi
Faktor –
faktor penyebab perubahan organisasi terdiri dari dua faktor, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.
A. Faktor
Internal adalah segala keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana
faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor
Internal terdiri dari :
- Perubahan kebijakan lingkungan.
- Perubahan struktur organisasi.
- Volume kegiatan bertambah banyak.
- Sikap dan perilaku para anggota organisasi.
B. Faktor
Ekstern adalah segala keseluruhan faktor yang ada di luar organisasi yang dapat
mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Faktor eksternal diantaranya
terdiri dari :
- Sumber daya alam.
- Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi..
- Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial.
Dari
faktor-faktor diatas sangatlah besar kemungkinan suatu organisasi dapat
berubah, entah kearah yang lebih positif maupun sebaliknya.
Proses Perubahan
dan Perkembangan Organisasi
Meskipun
banyak sekali konsep – konsep mengenai pengembangan organisasi sekarang ini,
yang mungkin akan saling tumpang tindih, barangkali definisi yang dikemukakan
oleh Cummings (1996) akan membantu kita untuk dapat lebih memahami konsep
pengembangan organisasi.
Menurut
Cummings (1989), pengembangan organisasi adalah suatu aplikasi konsep atau
teori dengan menggunakan suatu sistem di mana konsep-konsep ilmu pengetahuan
digunakan untuk mengembangkan organisasi secara terencana dan dengan
menggunakan semua strategi yang dimiliki organisasi untuk meningkatkan
efektivitas kinerja organisasi. Selanjutnya, Cummings (1989) juga menyatakan
bahwa konsep (ilmu pengetahuan) di dalam pengembangan organisasi itu pada
dasarnya merupakan faktor-faktor yang membedakan pengembangan organisasi dengan
pendekatan lain dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja organisasi.
Sementara
itu Tyagi (2000) mengajukan pendapatnya, bahwa pengembangan organisasi sebagai
suatu usaha yang terencana, sistematis, terorganisasikan, dan lebih bersifat
kolaboratif antara prinsip pengetahuan tentang perilaku dan teori organisasi
dipadukan dan diaplikasikan (integreated and aplicated) guna meningkatkan
kualitas kehidupan organisasi yang tercermin pada peningkatan kesehatan dan
vitalitas organisasi. Pendapat Tyagi ini hampir sama dengan pendapat pakar
organisasi yang lebih dulu disebutkan, hanya Tyagi lebih memfokuskan pada hasil
(outcome) dari OD, yaitu intensitas komunikasi internal organisasi yang
meningkat, kompetensi dan harga diri anggota kelompok yang semakin baik, dan
adanya pengakuan dari masyarakat bahwa organisasi tersebut telah semakin baik
dalam kinerjanya.
Yang
dimaksud dengan proses perubahan suatu organisasi adalah tata cara untuk
mencapai perubahan organisasi yang lebih baik dan lebih berkembang. Langkah
tersebut terdiri dari :
Mengadakan
Pengkajian : Dengan
kita mengkaji ulang suatu sistem, kita dapat mengetahui apakah suatu organisasi
tersbut dapat berjalan dengan baik atau tidak dengan memakai sistem yang lama.
Jika tidak ada perubahan dalam organisasi tersebut kita dapat membuat suatu
sistem yang lebih baik lagi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu
mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum,
sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap
organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat
negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan
dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat
memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk
kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
Mengadakan
Identifikasi : Yang
perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam
organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi
harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat
dipecahkan dengan tepat.
Menetapkan
Perubahan : Sebelum
langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih
dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan
kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta
pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
Menentukan
Strategi : Apabila
pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka
pemimpin organisasi harus segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
Melakukan
Evaluasi : Untuk
mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu
dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti
berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
Tujuan
Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Tujuan dari
perubahan dan pengembangan organisasi ini adalah untuk meningkatkan suatu
kehendak yang kita inginkan untuk mencapai sebuah tujuan yang jelas.
Macam-macam
tujuan perubahan dan perkembangan organisasi, yaitu :
- Untuk mempererat organisasi satu dengan organisasi yang lainnya.
- Untuk meningkatkan mutu dari organisasi tersebut/organisasi yang telah dibuat.
- Untuk meningkatkan peranan organisasi di masyarakat luas.
- Untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat.
- Untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan organisasi yang telah dibuat.
Dampak
Perubahan dan Perkembangan Organisasi
Dampak
perubahan dan pengembangan dalam organisasi dapat menjadi dampak yang positif
jika tujuan dari suatu organisai dapat tercapai. Dampak terbagi menjadi dua,
yaitu:
-. Dampak
Positif
Dampak yang
memberi rasa nyaman kepada masyarakat karena telah mempercayai organisasi yang
telah diikuti.
-. Dampak
Negatif
Dampak
negatif dari organisasi adalah dapat menimbulkan keresahan di masyarakat, dan
berakibat keruntuhan dari organisasi tersebut yang pada akhirnya proses
perkembangan organisasi tersebut menjadi gagal total.
Komentar
Posting Komentar